Kunjungan Warga Desa Tepus ke Sistem Pompa Air Tenaga Surya Banyumeneng

Pada hari Sabtu tanggal 26 Januari 2019, sejumlah warga Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul, DI Yogyakarta melakukan kunjungan ke fasilitas sistem pengangkatan air tenaga surya atau Solar Water Pumping System (SWPS) di Dusun Banyumeneng 2, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Rombongan yang terdiri dari 20 orang dari empat dusun ini -Dusun Tegalweru, Gembuk, Trosari 1 dan Trosari 2, diterima langsung oleh Kepala Desa Giriharjo dan Ketua Abimanyu (organisasi pengelola air di Dusun Banyumeneng 2). Acara yang difasilitasi oleh Yayasan Energi Bersih Indonesia (Enerbi) bekerja sama dengan Yayasan Yakkum Emergency Unit (YEU) dan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Tepus sebagai bagian dari persiapan warga jika nantinya sistem yang sama (SWPS) dapat terbangun di Desa Tepus. Selain itu, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan “Perancangan Studi Kelayakan Sistem Pengangkatan Air Tenaga Surya di Dusun Tegalweru, Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul” kerjasama antara YEU dengan ICCTF.

Desa Tepus merupakan salah satu desa yang terletak di bagian timur Kabupaten Gunungkidul. Serupa dengan daerah di Gunungkidul lainnya, di desa ini air menjadi komoditas yang mahal selama musim kemarau. Desa Tepus terletak pada daerah yang didominasi oleh tanah karst  yang memiliki karakter tidak dapat menyimpan air dalam tanah, sehingga sumur tanah sangat tidak disarankan untuk dibuat. Selama musim penghujan, warga menampung air hujan untuk disimpan dan baru digunakan saat musim kemarau tiba. Persediaan air tadah hujan yang ditampung warga hanya dapat bertahan maksimal satu bulan setelah musim penghujan berakhir. Untuk itu, masyarakat lebih sering membeli air sebanyak 5.000 liter dengan kisaran harga Rp.120.000–150.000. Di Desa Tepus terdapat sebuah sumber air yang belum termanfaatkan secara maksimal. Sumber air tersebut adalah Sumber Air Cluwakan. Sumber Air Cluwakan terletak di Dusun Tegalweru, Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Gunungkidul. Secara hak pakai sumber air Cluwakan dimiliki oleh warga 4 dusun yaitu Dusun Tegalweru, Gembuk, Trosari 1 dan Trosari 2.

Warga Desa Tepus sangat antusias selama mengikuti kunjungan tersebut. Mereka diberikan penjelasan mengenai sejarah dibangunnya sistem pengangkatan air tenaga surya di Dusun Banyumeneng 2 oleh ketua Abimanyu. Selain itu juga dijelaskan mengenai tata cara perawatan sistem serta peran organisasi sebagai pengelola agar sistem pengangkatan air tetap berjalan baik. Beberapa warga mengaku baru mengetahui ada teknologi pengangkatan air dengan jarak sejauh itu tanpa menggunakan listrik dari PLN. “Kami berharap sistem serupa dapat terbangun di desa kami (Tepus) supaya kebutuhan air dapat terpenuhi,” kata salah satu peserta.

Yayasan Enerbi sebagai yayasan yang bergerak dalam energi terbarukan akan terus berusaha mengaplikasikan teknologi yang dapat memanfaatkan potensi energi terbarukan untuk mengatasi permasalahan yang ada, termasuk permasalahan ketersediaan air bersih. “Komitmen kami untuk berbuat bagi negeri melalui energi terbarukan akan terus kami mantapkan. Sistem yang bermanfaat seperti ini akan terus kami coba untuk direplikasi ke daerah lain,” demikian pernyataan Dinar Ari Prasetya, Presiden Direktur Enerbi.

(Sohib)