Ke manakah Indonesia harus Berkiblat dalam Mengembangkan Energi Terbarukan?

Kebijakan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia telah dimulai sejak lebih dari 1 dekade yang lalu. Berbagai kebijakan telah diluncurkan untuk memperbesar penetrasi energi terbarukan dalam menyuplai energi listrik nasional. Salah satu di antaranya adalah dengan melibatkan peran kampus di dalamnya. Sejak pemerintah menggalakkan pengembangan pemanfaatan energi terbarukan, hampir setiap kampus mengarahkan penelitiannya ke arah hal tersebut. Akan tetapi pada kenyataannya, implementasi pemanfaatan energi terbarukan di lapangan belum optimal.

 

Paper atau jurnal penelitian sebagai produk akademis dapat dijadikan salah satu indokator perkembangan energy terbarukan di suatu Negara. Kesenjangan yang cukup signifikan terjadi pada pengembangan pemanfaatan energi terbarukan di Negara-negara Barat dengan Timur. Negara-negara di belahan Benua Eropa, Amerika, atau pun Skandinavia merupakan kelompok negara yang tergolong terdepan dalam hal ini. Mereka tergolong sebagai ‘negara-negara pertama’ yang memanfaatkan sumber-sumber energi terbarukan. Jika kita melihat kondisi saat ini maka kehidupan mereka sudah hampir sepenuhnya ditopang oleh energi terbarukan.

 

Kelompok berikutnya adalah perkembangan negara-negara di Benua Asia dan Afrika. Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan di negara-negara tersebut masih dalam tahap pertengahan atau ‘mencari jati diri’. Terlepas dari kondisi ekonomi negara, pemilihan teknologi dengan potensi wilayah merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan. Sebagai contoh adalah India. Berbeda dengan negara-negara di Benua Eropa, Amerika atau pun Skandinavia yang ‘bebas’ membangun dan meneliti apa pun karena mempunyai perekonomian kuat dan banyak potensi energi terbarukan, India adalah negara yang kurang baik dalam hal ekonomi. Selain itu, sebagaimana layaknya kebanyakan negara di Asia, India tidak memiliki banyak ragam sumber energi terbarukan yang potensial dikembangkan. Selanjutnya, apa yang dilakukan India? India memfokuskan pada pengembangan pemanfaatan energi biomassa. Berbagai penelitian mulai dari pengembangan sensor hingga teknologi konversi energi biomassa dilakukan India. Hal tersebut menyebabkan kita akan banyak menemukan penelitian-penelitian seputar tema tersebut dari universitas-universitas di India.

 

Apakah Indonesia harus juga berfokus pada pengembangan pemanfaatan energi biomassa? Semua keputusan dimulai dari mengamati, memikirkan, dan memutuskan. Akan tetapi, satu hal yang harus kita pahami dari apa yang dilakukan negara-negara di Benua Eropa, Amerika, Skandinavia maupun India bahwa kesuksesan diperoleh bukan didapat secara instan. Selain dalam hal teknis, pengembangan pemanfaatan energi terbarukan adalah proses panjang dan konsisten. Garis start-nya adalah dengan mengenali diri sendiri, yaitu potensi alam dan sosial. Tanpa dimulai dari kedua hal tersebut maka pengembangan yang terjadi hanyalah fatamorgana.

(Dhanis Woro)
Dosen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada